Catatan : Profesor Chryshnanda Dwilaksana
Lalulintas yang aman selamat tertib dan lancar merupakan penjabaran atas tujuan road safety. Apa yang ditunjukkan dalam tujuan road safety merupakan perjuangan kemanusiaan untuk membangun budaya tertib berlalu lintas, meningkatkan kualitas keselamatan, menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan hingga memberikan pelayanan yang prima.
Apresiasi atas sumber daya manusia sebagai aset utama bangsa diperjuangkan salah satunya melalui program program road safety. Perjuangan mengimplementasikan road safety merupakan bagian dari solidaritas gerakan moral. Tatkala menjabarkan road safety dalam berbagai kegiatan itu hanya cara adapun tujuannya adalah road safety. Idealnya road safety adalah no accident. Walaupun tidak mungkin namun itulah bentuk perjuangan kemanusiaan.
Program program road safety dalam implementasi solidaritas gerakan moral yang di manage dalam management : kebutuhan, kapasitas, prioritas, kecepatan maupun emergency antara lain sbb :
1. Edukasi
Dalam program edukasi ini dpt dikembangkan pd program literasi road safety. Program literasi merupakan perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa agar peka peduli dan memiliki bela rasa akan road safety bagi dirinya maupun orang lain. Penjabarannya mulai dari membuat vademikum sbg buku manual atau manual book, standar operation procedure ( SOP), buku buku petunjuk dan pedoman pelaksanaan, road safety coaching, program master trainer trainer dan training, edukasi dalam maupun luar negeri, bench marking, pameran, seminar, loka karya, fgd, pembinaan komunitas dsb.
2. Rekayasa lalu lintas
Merupakan suatu upaya mengkaji hingga meneliti yang berkaitan dengan masalah masalah lalu lintas spt : kawasan rawan kecelakaan lalu lintas / black spot, kawasan kemacetan ( trouble spot), kawasan angkutan sungai danau dan penyeberangan, kawasan lintasan, kawasan toll, kawasan perbatasan, kawasan industri, perkotaan, hutan, perkebunan, pertanian, pariwisata, kawasan rawan bencana alam dsb. Kajian kajian atas masalah lalu lintas yang berkaitan perilaku, kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap lalu lintas . Kajian dan penelitian kecelakaan bersama sama pemerintah para akademisi pelaku bisnis dan pemangku kepentingan lainnya dalam wadah Traffic Accident Research Centre ( TARC ). Program rekayasa lalu lintas akan berguna pd sistem data yang dimunculkan melalui algoritma road safety.
3. Penegakkan hukum lalu lintas
Penegakkan hukum lalu lintas merupakan suatu upaya kemanusiaan dalam membangun peradan yang implementasinya adalah dg spirit : a. menyelesaikan konflik secara beradab, b. mencegah agar tidak terjadi kecelakaan, kemacetan maupun masalah masalah lalu lintas lainnya, c. Melindungi mengayomi melayani korban atau pengguna jalan lainnya yang terganggu adanya pelanggaran lalu lintas, maupun kpd para pencari keadilan, d. Membangun budaya tertib berlalu lintas, e. Memberikan kepastian f. Bagian dari edukasi.
4. Registrasi dan identifikasi pengemudi
Registrasi dan identifikasi pengemudi dikenal dengan SIM. Sistem yang dikembangkan dalam mencapai tujuan road safety adalah melalui :
a. Sekolah mengemudi atau safety driving centre yang dikembangkan sampai tingkat kota atau kabupaten untuk memberi tranformasi pengetahuan dan pembinaan kepada berbagai aktifitas yang berkaitan dengan berkendara atau pengendaraan kendaraan bermotor
b. Sistem uji sim sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab atas pengeluaran ijin maupun bagi yang diberi ijin mengemudi di jalan raya. Sistem uji sim mencakup : uji administrasi, uji teori, uji simulasi dan uji praktek
c. Sistem penerbitan SIM
Bagi yang dinyatakan lulus uji atau yang layak diberi ijin memgemudi akan diberikan surat ijin mengemudi atau sim
d. Sim akan digunakan dan dikaitkan dengan sistem kontrol, sistem penegakkan hukum dan catatan perilaku berlalu lintas atau TAR traffic attitude record dan sistem perpanjangan sim atau de merit point system
e. Data sim menjadi pendukung forensik kepolisian dan sistem pelayanan prima
5. Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor merupakan upaya memberikan :
a. Jaminan legitimasi keabsahan asal usul dan keabsahan kepemilikkan kendaraan bermotor
b. Jaminan legitimasi pengoperasionalan kendaraan bermotor
c. Data kendaraan bermotor dapat digunakan dan dikaitkan dengan sistem kontrol, sistem penegakkan hukum dan catatan perilaku berlalu lintas atau TAR traffic attitude record dan sistem perpanjangan stnk atau de merit point system
e. Data kendaraan bermotor juga menjadi pendukung forensik kepolisian dan sistem pelayanan prima
6. Sebagai Pusat Komunikasi, Koordinasi, Komando Pengendalian dan sistem informasi ( k3i)
Merupakan operation room atau back office yang menjadi sistem k3i untuk pemantauan penerimaan laporan informasi secara proaktif dan problem solving agar sistem pelayanan prima kepolisian dapat memenuhi standar cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif mudah diakses untuk mendukung sistem operasional yang bersifat rutin, khusus maupun kontijensi.
7. Wadah sinergitas antar pemangku kepentingan
Melalui RSPA ( road safety partnership action ) dalam membangun kerjasama untuk memikirkan, mencari akar masalah dan menemukan solusinya dalam mencapai tujuan road safety maupun membangun smart city. Selain RSPA dapat dikembangkan dalam bentuk forum dewan maupun asosiasi yang berkaitan dengan road safety.
8. Analisa Dampak lalu lintas
Sebagai proses pengkajian atau riset atas kawasan dan dampak lalu lintas yang diimplementasikan melalui Road Safety Research and Development
9. Koordinasi pengkajian dan pengembangan hukum dan penegakkan hukum instasi terkait khususnya dalam sistem elektronik ( electronic traffic law enforcement : ETLE ) maupun sistem penyidikan berbasis elektronik ( E Sidik ).
Road safety dipahami sebagai perjuangan membangun lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar. Proses pencapaian tujuan road safety dapat ditunjukkan dari :
1. Meningkatnya kualitas keselamatan
2. Menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan
3. Terbangunnya budaya tertib berlalu lintas
4. Adanya pelayanan yang prima di bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan
Perjuangan secara profesional memerlukan solidaritas sosial sebagai gerakan moral bagi kemanusiaan dan membangun SDM sebagai aset utama bangsa. Di era digital membangun sistem IT for road safety merupakan keharusan. Program2 pembangunan IT for Roadbsafety yang dilakukan dalam pemolisian mencakup :
1. Traffic management centre ( TMC) sebagai back office besar pendukung Road safety management
2. Safety and Security Centre ( SSC ) sebagai sistem pendukung safer road
3. Electronic Registration and Identification ( ERI ) sebagai sistem pendukung safer vehicle
4. Safety Driving Centre ( SDC ) sebagai sistem pendukung safer road users atau safer people
5. Intellegence Traffic Analysis ( INTAN) sebagai sistem pendukung post crash care
6. Traffic attitude record ( TAR ) kaitan dengan Etle dan De merit point system sistem perpanjangan sim maupun stnk dan tnkb
7. Smart management sebagai sistem pendukung pengelolaan scr virtual berbasis SOP
8. Cyber cops sebagai petugas yang mengawaki sistem2 pelayanan elektronik maupun virtual
9. Algoritma road safety sebagai sistem analisa data dalam bentuk info grafis info statistik maupun info virtual lainnya yang real time yg dapat diakses secara ontime maupun any time. Sebagai wujud prediksi antisipasi maupun solusi.
10. Intellegent road safety baik secara keseluruhan program road safety maupun pada media
11. Big data system dan one gate service melalui program k3i dalam call and comand centre maupun quick response timenya
12. Sistem-sistem literasi road safety dan road safety coaching dalam menginpirasi memotivasi membina komuniti maupun memberi solusi akan masalah masalah road safety.
Sistem sistem road safety akan terus berkembang secara dinamis dan menjadi suatu keniscayaan dalam proses perjuangan mencapai tujuan road safety. Walaupun dikerjakan secara profesional namun memerlukan solidaritas dalam gerakan moral dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selamat hari lalu lintas bhayangkara ke 65
b. Sistem uji sim sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab atas pengeluaran ijin maupun bagi yang diberi ijin mengemudi di jalan raya. Sistem uji sim mencakup : uji administrasi, uji teori, uji simulasi dan uji praktek
c. Sistem penerbitan SIM
Bagi yang dinyatakan lulus uji atau yang layak diberi ijin memgemudi akan diberikan surat ijin mengemudi atau sim
d. Sim akan digunakan dan dikaitkan dengan sistem kontrol, sistem penegakkan hukum dan catatan perilaku berlalu lintas atau TAR traffic attitude record dan sistem perpanjangan sim atau de merit point system
e. Data sim menjadi pendukung forensik kepolisian dan sistem pelayanan prima
5. Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor merupakan upaya memberikan :
a. Jaminan legitimasi keabsahan asal usul dan keabsahan kepemilikkan kendaraan bermotor
b. Jaminan legitimasi pengoperasionalan kendaraan bermotor
c. Data kendaraan bermotor dapat digunakan dan dikaitkan dengan sistem kontrol, sistem penegakkan hukum dan catatan perilaku berlalu lintas atau TAR traffic attitude record dan sistem perpanjangan stnk atau de merit point system
e. Data kendaraan bermotor juga menjadi pendukung forensik kepolisian dan sistem pelayanan prima
6. Sebagai Pusat Komunikasi, Koordinasi, Komando Pengendalian dan sistem informasi ( k3i)
Merupakan operation room atau back office yang menjadi sistem k3i untuk pemantauan penerimaan laporan informasi secara proaktif dan problem solving agar sistem pelayanan prima kepolisian dapat memenuhi standar cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif mudah diakses untuk mendukung sistem operasional yang bersifat rutin, khusus maupun kontijensi.
7. Wadah sinergitas antar pemangku kepentingan
Melalui RSPA ( road safety partnership action ) dalam membangun kerjasama untuk memikirkan, mencari akar masalah dan menemukan solusinya dalam mencapai tujuan road safety maupun membangun smart city. Selain RSPA dapat dikembangkan dalam bentuk forum dewan maupun asosiasi yang berkaitan dengan road safety.
8. Analisa Dampak lalu lintas
Sebagai proses pengkajian atau riset atas kawasan dan dampak lalu lintas yang diimplementasikan melalui Road Safety Research and Development
9. Koordinasi pengkajian dan pengembangan hukum dan penegakkan hukum instasi terkait khususnya dalam sistem elektronik ( electronic traffic law enforcement : ETLE ) maupun sistem penyidikan berbasis elektronik ( E Sidik ).
Road safety dipahami sebagai perjuangan membangun lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar. Proses pencapaian tujuan road safety dapat ditunjukkan dari :
1. Meningkatnya kualitas keselamatan
2. Menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan
3. Terbangunnya budaya tertib berlalu lintas
4. Adanya pelayanan yang prima di bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan
Perjuangan secara profesional memerlukan solidaritas sosial sebagai gerakan moral bagi kemanusiaan dan membangun SDM sebagai aset utama bangsa. Di era digital membangun sistem IT for road safety merupakan keharusan. Program2 pembangunan IT for Roadbsafety yang dilakukan dalam pemolisian mencakup :
1. Traffic management centre ( TMC) sebagai back office besar pendukung Road safety management
2. Safety and Security Centre ( SSC ) sebagai sistem pendukung safer road
3. Electronic Registration and Identification ( ERI ) sebagai sistem pendukung safer vehicle
4. Safety Driving Centre ( SDC ) sebagai sistem pendukung safer road users atau safer people
5. Intellegence Traffic Analysis ( INTAN) sebagai sistem pendukung post crash care
6. Traffic attitude record ( TAR ) kaitan dengan Etle dan De merit point system sistem perpanjangan sim maupun stnk dan tnkb
7. Smart management sebagai sistem pendukung pengelolaan scr virtual berbasis SOP
8. Cyber cops sebagai petugas yang mengawaki sistem2 pelayanan elektronik maupun virtual
9. Algoritma road safety sebagai sistem analisa data dalam bentuk info grafis info statistik maupun info virtual lainnya yang real time yg dapat diakses secara ontime maupun any time. Sebagai wujud prediksi antisipasi maupun solusi.
10. Intellegent road safety baik secara keseluruhan program road safety maupun pada media
11. Big data system dan one gate service melalui program k3i dalam call and comand centre maupun quick response timenya
12. Sistem-sistem literasi road safety dan road safety coaching dalam menginpirasi memotivasi membina komuniti maupun memberi solusi akan masalah masalah road safety.
Sistem sistem road safety akan terus berkembang secara dinamis dan menjadi suatu keniscayaan dalam proses perjuangan mencapai tujuan road safety. Walaupun dikerjakan secara profesional namun memerlukan solidaritas dalam gerakan moral dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selamat hari lalu lintas bhayangkara ke 65